Menjadi Guru adalah Cita-citaku

Lima tahun sudah saya mengajar di sekolah dasar, walaupun saya lulusan non kependidikan, banyak pengalaman yang telah dilalui, teringat waktu hari pertama saya melakukan observasi di sekolah tempat saya bekerja (sebelum saya mengajar di sekolah dasar, dilakukan training di taman kanak-kanak, karena di sekolah itu belum ada sdnya)

Hari pertama saya diminta untuk datang pada jam 9 pagi, ternyata anak-anak tk sudah masuk 1 jam sebelumnya. Saya masuk ke dalam kelas mengucapkan salam, dan anak-anak membalas salam saya, saya langsung duduk di kursi belakang yang telah disediakan buat saya, suasana kelasnya sangat bagus tertata rapi dan apik , anak-anak yang berjumlah 15 orang duduk di kursi melingkar mereka tampak sangat bersemangat mendengarkan penjelasan dari guru mereka yang mereka panggil dengan sapaan teacher, saya sangat menikmati suasana tersebut. Sayapun mulai mengkhayal apabila sayalah yang duduk di depan anak-anak itu.

Lamunan itu tiba-tiba buyar sewaktu ada dua orang anak yang bernama Pras dan Akbar (belakangan saya tau bahwa mereka anak autisme) berkelahi, mereka saling menghapus bintang-bintang yang telah digambar oleh sang guru, dimana bintang itu adalah reward bagi mereka, tidak ada yang mau mengalah diantara mereka, malah mereka sempat bermain pukul-pukulan, Teacher Rahmi guru mereka akhirnya dengan bermacam cara dapat melerai mereka.

Duh… hati saya sedikit mengaduh, ternyata mengajar anak-anak tidak semudah yang saya bayangkan, saya berpikir sejenak, memikirkan apa yang harus saya lakukan apabila saya yang duduk di depan.

Tapi saya tidak gentar, sekali saya melangkah ke depan InsyaAllah saya tidak akan mundur, karena menjadi seorang Guru adalah cita-cita saya dari kecil.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Salut buat nilam, salam buat keluarga.

me mengatakan...

tq ria

Posting Komentar